Skip to main content

Mega Build Indonesia Usung Bahan Bangunan Pengganti Kayu


Jakarta - Pameran teknologi terkini di bidang bangunan Mega Build Indonesia di Jakarta mengusung bahan bangunan pengganti kayu dengan bahan dasar semen dan serat selulosa yang diklaim lebih ramah lingkungan.

"Kami menghadirkan bahan bangunan pengganti kayu sebagai solusi masalah lingkungan," kata General Manager Sales & Marketing PT Conwood Indonesia, Deden Sarjana di ajang Mega Build Indonesia JCC, Jakarta, Jumat.

Menurut Deden, Conwood sebagai anak perusahaan Siam City Semen Group berupaya menghasilkan produk-produk inovatif yang ramah lingkungan, dengan konsep go green.

"Produk kami merupakan solusi dan alternatif penggunaan kayu bagi para arsitek karena terbuat dari bahan yang sama bukan dari kayu, namun memiliki kemampuan seperti kayu," ujar Deden.

Deden juga menjelaskan, bahan dasar yang digunakan merupakan campuran dari tujuh puluh persen semen dan tiga puluh persen serat selulosa yang dihasilkan melalui proses dan material yang ramah lingkungan dan seratus persen bebas asbes sehingga aman digunakan. Selain itu, produk bahan bangunan tersebut juga menerapkan nuansa alam ke dalam desainnya.

"Dalam pameran ini tema yang PT Conwood usung adalah 'Amazing house Beyond Imagination' yang mana mewujudkan imajinasi para user untuk memiliki hunian yang indah yang alami, tetapi ramah lingkungan," ujar Deden.

"Yang jelas teknologi campuran semen dan serat selulosa memiliki beberapa kelebihan dibandingkan bahan kayu murni, yakni tidak dimakan rayap, tahan api, tidak perlu perawatan kayu seperti can minyak dan tidak akan keropos karena tahan air," kata Deden.

Deden juga menjelaskan bahwa bahwa bahan bangunan semacam ini lebih tahan dalam segala cuaca sehingga usianya lebih lama, dan sudah menggunakan Swiss Profesional Technology (SPT). "Materialnya lebih kuat tetapi mudah di aplikasikan seperti kayu," katanya melengkapi. (Antara)

Comments

Popular posts from this blog

Lampung Tanam Dua Belas Ribu Bibit Bakau

Lampung Timur - Balai Pengembangan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Way Seputih-Way Sekampung Lampung bersama Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, LSM mitra TNWK, polisi hutan (polhut), aparat TNI, Polri dan warga serta pelajar setempat menanam sebanyak 12.000 bibit pohon bakau (mangrove) jenis rhizophora . Penanaman bibit bakau itu dilaksanakan di kawasan pantai areal hutan TNWK di Kabupaten Lampung Timur, Sabtu, bertepatan dengan peringatan Hari Bakti Rimbawan setiap tanggal 16 Maret. Pelaksanaan penanaman bibit bakau itu dimulai secara seremonial di kawasan pantai TNWK, di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Sabtu pagi. Kegiatannya kembali akan dilanjutkan pada Minggu (17/3) besok oleh warga, pelajar, dan unsur pemerintah daerah setempat. "Kegiatan hari ini intinya edukasi dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan," kata Kepala BPDAS Way Seputih-Way Sekampung, Idi Bantara yang ditemui di lokasi penanaman bibit bakau itu. Idi Bantara m

Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Direhabilitasi

Malang (ANTARA) - Sedikitnya seluas 30,1 hektare lahan tambang emas di kawasan Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah direhabilitasi guna mengimbangi intensitas penambangan yang telah dieksploitasi seluas 900 hektare di wilayah itu. Presiden Direktur PT BSI (Bumi Suksesindo), Adi Adriansyah Sjoekri, Senin, mengatakan untuk mengimbangi intensitas produksi penambangan, kondisi lingkungan di sekitar lokasi tambang juga terus ditingkatkan. "Kami (BSI) telah menyelesaikan pembangunan compliant point (titik penataan). Fungsi dari titik penataan ini untuk menangkap sedimen, sehingga tidak terbawa air menuju pantai Pulau Merah," tutur Adi di sela kunjungan di lokasi tambang emas Tumpang Pitu di Banyuwangi. Adi Adriansyah Sjoekri menerangkan Kementerian Lingkungan juga telah mengambil 2.094 sampel lingkungan selama kuartal akhir 2018 untuk memenuhi persyaratan pengambilan sampel yang diatur oleh peraturan perundangan serta untuk keperluan pemantauan internal atas i