Nunukan - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi delapan titik api atau hotspot di wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masing-masing enam titik di Kabupaten Nunukan dan dua titik di Kabupaten Tana Tidung.
Petugas BMKG Nunukan, Taufik Rahman di Nunukan, Minggu malam, menyampaikan, khususnya di Kabupaten Nunukan telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti kepolisian, TNI dan BPBD guna mengantiispasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menindak tegas pelaku pembakaran perusak lingkungan hidup.
Keenam lokasi titik api di Kabupaten Nunukan yaitu di Kecamatan Sebuku, Kecamatan Seimenggaris dan Kecamatan Nunukan. Keenam hotspot ini sangat berpotensi terjadi karhutla karena akurasinya di atas 50 persen. Dari enam hotspot di Kabupaten Nunukan khususnya di Kecamatan Nunukan berada pada koordinat 4.14'15.4" N 117.17'34.8" E di Kelurahan Nunukan Utara dan 4.02'18.8"N 117.19'48.4" E.
Kecamatan Seimenggaris pada koordinat 4.13'22.8" N 117.12'01.6" E di Desa Tabur Lestari dan 4.14'42.5" N 117.17'15.5" E. Kecamatan Sebuku pada koordinat 3.59'46.0" N 117.14'09.1" E dan 4.00' 04.3" N 117.20'08.6" E keduanya berada di Desa Pembeliangan.
Sedangkan dua hotspot lainnya berada di Kabupaten Tana Tidung pada 3.65.89' 82" N 117.46'90" E dan 3.66.63' 10.0" E 117.46'80" E keduanya di Desa Sesayap Kecamatan Sesayap Hilir.
Taufik Rahman menambahkan, informasi yang diperoleh dari Dinas Pertanian Provinsi Kaltara telah mendapatkan laporan dari warga Kecamatan Seimengaris telah ada indikasi kebakaran lahan.
Munculnya hotspot ini diperkirakan musim kering yang melanda daerah itu sejak tiga hari terakhir. Bahkan pada Sabtu (16/3) terjadi karhutla di RT 034 Kelurahan Mansapa sehingga jajaran kepolisian dan TNI turun tangan melakukan pemadaman.
Pemadaman karhutla di Kelurahan Mansapa Kecamatan Nunukan Selatan ini dipimpin langsung Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro. (Antara)
Comments
Post a Comment